Rabu, 02 Januari 2013

SATUAN PENGUKURAN MTK SD KELAS 6

Sebelum kalian mempelajari materi tentang debit dan penyelesaian soal tentang debit sebaiknya kalian pelajari terlebih dahulu hubungan antar satuan. Agar kamu dapat mengubah satuan liter/menit menjadi liter/detik, kamu harus mempelajari hubungan antarsatuan berikut :
  • Satuan Waktu
Contoh soal 1 :
 
Contoh soal 2 :
Contoh soal 3
Contoh Soal :
Tanaman hias Winda setinggi 1, 4 meter. Untuk memperindah tanaman Winda memotong tanaman hias tersebut sepanjang 25 mm. Dua minggu kemudian tanaman hias tersebut bertambah tinggi 4 cm. Sekarang tinggi tanaman hias Winda adalah …..cm
Diketahui :
Tinggi tanaman hias = 1,4 m = 140 cm, dipotong 25 mm = 2,5 cm.
Pembahasan :
Satuan panjang yang diminta dalam soal adalah cm, berarti semua ukuran harus diubah ke cm .  Tinggi tanaman hias sekarang = 140 cm – 2,5 cm + 4 cm. Ingat urutan pengerjaan hitung bilangan dan sifat-sifat operasi hitung ? Berarti = 137,5 cm + 4 cm = 141,5 cm. Jadi tinggi tanaman hias Winda sekarang adalah 141,5 cm.
Catatan : 1 ton = 1.000 kg = 10 kuintal, 1 kuintal = 100 kg, 1 pon = ½ kg = 5 0ns, 1 hg = 1 ons
Contoh Soal :

Catatan = 1 ha = 10.ooo m², 1 are = 100 m²
Contoh soal  1 :
Contoh soal 2 :
Luas tanah Pak Ahmad 1,5 hektar (ha), seluas 7.500 m² dari tanah tersebut ditanami pohon mangga. Sisanya ditanami pohon jeruk. Luas tanah yang ditanami pohon jeruk adalah…..are.Pembahasan :
Diketahui luas tanah pak Ahmad 1,5 ha =15.oo0 m² =150 are, ditanami pohon mangga 7.500 m² = 75 are. Ditanyakan luas tanah yang ditanami jeruk.
Pengerjaan hitungnya : 15o are – 75 are = 75 are. Jadi luas tanah yang ditanami jeruk adalah 75 are
Contoh Soal 1 : 15 hm³  =…..m³ ?
Contoh Soal 2 :
Sebuah mobil tangki membawa 4,5 m³ bensin Bensin tersebut dijual kepada SPBU sebanyak 2.750 liter. Pada waktu pengisian di SPBU, bensin tumpah sebanyak 750 cm³ . Sisa bensin pada mobil tangki sekarang ada….liter.
 
Mohon kritik, saran, dan komentar anda untuk perbaikan tulisan ini. Terima kasih

BILANGAN POSITIF & NEGATIF KELAS 6



Langsung ke: navigasi, cari
Operasi d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif.
Contoh
-6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan
Bilangan Bulat

Daftar isi

[sembunyikan]

Operasi Bilangan Bulat

Lambang Bilangan Bulat

Lambang bilangan bulat bentuk panjangnya merupakan hasil penjumlahan dari perkalian bilangan dengan pemangkatan bilangan 10.
Contoh:
2.345 = 2.000 + 300 + 40 + 5
= 2x103 + 3 x102 + 4 x101 + 5 x 100
2.345 = 2 ribuan + 3 ratusan + 4 puluhan + 5 satuan
Image:Mat_1.png

Menentukan Nilai Tempat Bilangan

Contoh:
1) 53.451
    Dibaca lima puluh tiga ribu empat ratus lima puluh satu.
2) 212.583
    Dibaca dua ratus dua belas ribu lima ratus delapan puluh tiga
3) 2.523.459
    Dibaca dua juta lima ratus dua puluh tiga ribu empat ratus lima puluh sembilan

Himpunan Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari:
a Bilangan bulat positif (bilangan asli)
b Bilangan nol
c. Bilangan bulat negatif (lawan bilangan asli)
Image:Mat_2.png

Sifat Perkalian dari Urutan Bilangan Bulat

a. Jika a > b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c > b x c
jika a < b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c < b x c
Contoh
1) 6 > 2 dan 6 bilangan bulat positif, maka 6x6 > 2x6
2) 5 < 7 dan 3 bilangan bulat positif, maka 5x3 < 7x3
b. Jika a > b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc < bxc
Jika a < b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc > bxc
Contoh
1) -2 >-6 dan -3 (bilangan bulat negatif), maka -2 x (-3) < -6 x (-3)
2) -3 < 2 dan -5 (bilangan bulat negatif), maka -3 x (-5) > 2x(-5)
c. Jika a > b atau a < b, dan c adalah bilangan nol, maka axc = bxc = 0
Contoh
1) 4 > -2, maka 4 x 0 = -2 x 0 = 0
2) 3 < 5, maka 3 x 0 = 5 x 0 = 0

Lawan bilangan bulat

a. Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan bilangan bulat
b. Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan nilai nol.
a + (-a) = 0
Contoh
1) Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0
2) Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0
3) Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0

Operasi bilangan bulat

Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

Image:Mat_3.png
d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif.
Contoh
-6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan.

Perkalian Bilangan Bulat

Perkalian adalah penjumlahan berulang sebanyak bilangan yang dikalikan.
Contoh:
2 x 3 - 3 + 3 = 6
Perhatikan gambar di bawah ini, ya!

Sifat-sifat perkalian suatu bilangan
a. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif.
Contoh:
1) 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
2) 7 x 8 = 56
3) 12 x 15 = 180
b Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif.
   Contoh:
    1) 4 x (-5) = (-5) + (-5) +(-5) +(-5) = -20
    2) 7 x (-8) = -56
    3) 12 x (-15) = -180
c. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif.
    Contoh:
    1) -4 x 5 = -(5 + 5 + 5 + 5) = -20.
    2) -7 x 8 = -56
    3) -12x 15 = -180
d. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
    Contoh:
    1) -4 x (-5) = -[-5 + (-5) + (-5) + (-5)] = -[-20] = 20
    2) -7 x (-8) = 56
    3) -12 x (-15) = 180
    Kesimpulan:

tabel perkalian
tabel perkalian

Pembagian bilangan bulat

Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian
Contoh
12 : 4 = 3, karena 4 x 3 = 12 atau 3 x 4 = 12
42 : 7 = 6, karena 7 x 6 = 42 atau 6 x 7 = 42

Sifat-sifat pembagian bilangan bulat
a. Pembagian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif
    Contoh
    1) 63 : 7 = 9
    2) 143 : 11 = 13
b. Pembagian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif
    Contoh:
    1) 63 : (-9) = -7
    2) 72 : (-6) = -12
c. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif
    Contoh:
    1) -63 : 7 = -9
    2) -120 : 10 = -12
d. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
    Contoh:
    1) -72 : (-8) = 9
    2) -120 : (-12) = 10

Menggunakan Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat

Sifat komutatif

Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian.
a + b = b + a
a x b = b x a, berlaku untuk semua bilangan bulat

Contoh:
1) 2 + 4 = 4 + 2 = 6
2) 3 + 5 = 5 + 3 = 8
3) 4 x 2 = 2 x 4 = 8
4) 3 x 2 = 2 x 3 = 6

Sifat asosiatif

Sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian.
(a + b) + c = a + (b+c)
(a x b) x c = a x (bxc), berlaku untuk semua bilangan bulat
Contoh:
1) (2+4) + 6 = 2 + (4+6) = 12
2) (3+6) + 7 = 3 + (6+7) = 16
3) (3x2) x 4 = 3 x (2x4) = 24
4) (3x5) x 2 = 3 x (5x2) = 30

Sifat distributif (penyebaran)

a x (b + c) = (a x b) + (a x c), yang berlaku untuk semua bilangan bulat.
Contoh
1) 4 x (5 + 2) = (4 x 5) + (4 x 2) = 28
2) 5 x (7 + 3) = (5 x 7) + (5 x 3) = 50

Operasi Campuran

Aturan dalam mengerjakan operasi campuran adalah sebagai berikut.
1 .Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
2. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu.
3. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu.
4. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau
    pengurangan.

Contoh
1. a. 20 + 30 – 12 = 50 – 12 = 38
    b. 40 – 10 - 5 = 30 – 5 = 25
    c. 40 - (10 - 5) = 40 – 5 = 35 

2. a. 600 : 2O : 5 = 30 : 5 = 6
    b. 600 : (20 : 5) = 600 : 4 = 150
    c. 5 x 8 : 4 = 40 : 4 = 10

3. a. 5 x (8 + 4) = 5 x 12 = 60
    b. 5 x 8 -4 = 40 – 4 = 36
    c. 5 x (8 – 4) = 5 x 4 = 20

Selasa, 01 Januari 2013

JANJI BELAJARKU

..:: Belajar Dengan Serius & Tekun ::..
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal - soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban,…